Sabtu, 10 Januari 2015

TUGAS ESSAY
“ Krisiss pendidikan di Indonesia “
Krisis adalah kata yang tidak asing lagi untuk kita, khususnya di zaman sekarang ini. Bahkan banyak orang menyebut zaman ini adalah zaman krisis. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1998, ditambah dengan krisis ekonomi global yang baru-baru ini terjadi, sangat berdampak pada semua bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan.
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, tidak akan lepas dari pemikiran tentang krisis pendidikan yang di sebabkan oleh krisis ekonomi global yang terjadi. Biaya pendidikan yang semakin melambung tinggi membuat banyak sekali anak-anak yang mengalami putus sekolah dan bekerja untuk membantu orangtua. Hal ini adalah masalah besar yang di hadapi Indonesia, karena dengan adanya krisis pendidikan yang semakin merajalela ini akan membuat indonsia semakin di remehkan oleh Negara lain.
Dengan banyaknya anak yang tidak besekolah atau menuntut ilmu akan memebuat SDM di Indonesia semakin tertinggal jaul kualitasnya dengan Negara-negara maju seperti amerika dan eropa.
Pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai kebijakan yang di buat, tapi hal tersebut belum juga mampu menaikan mutu pendidikan di Indonesia. Meskipun belum mampu meningkat secara significant tapi sedikit demi sedikit mutu pendidikan akan meningkat jika pemerintah menjalankan kebijakan dengan sebenar-benarnya tanpa ada penyimpangan. Tapi faktanya pemerintah masih belum mampu menjalankan kebijakannya dengan sempurna.
Hal tersebut semakin menurunkan tingkat anak-anak yang mampu bersekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Kompas, rabu 11 maret mencatat sekitar 1,2 juta siswa di Jawa Barat putus sekolah karena amsalah biaya dan terbatasnya sarana pendidikan. Sementara di NTT tercatat ada sekitar 40.000 siswa tidak melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Berdasarkan data statistik Depdiknas tahun 2006-2007 selisih antara jumlah siswa lulusan SMA/SMK Negeri dan swasta dan mahasiswa baru di PT negri dan swasta sekitar 56,9% . Dengan kata lain hanya 43,1% saja lulusn SMA dan SMK yang melanjutkan ke PT.
Dari penjelasan artikel diatas dapat dilihat betapa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, dengan segala kekurangan yang ada seperti biaya yang mahal, sarana dan prasana yang sangat minim dan kurangnya sosialisasi di daerah pedalaman sehingga anak-anak yang di pengalaman tidak mengerti betapa pentingnya pendidikan.
Tanggung jawab untuk mencari solusi krirsis pendidikan ini bukan hanya ada di pemerintah, kita sebagai anak bangsa juga harus mampu memberikan kontribusi untuk anak-anak Indonesia. Karena anak-anak adalah aset bagi sebuah Negara.
Pemerintah dan anak bangsa harus bekerja sama mencari solusi dan menyesaikan masalah krisis pendidikan yang masih terjadi sampat saat ini, dengan berbagai upaya, dengan membuat beberpa kebijakan dan menjalankan dengan sebaik-baiknya. Anak bangsa juga harus membantu pemerintah untuk menjalankan berbagai kebijakan yang di keluarkan pemerintah dan tentu saja mengawasi berjalanya kebijakan tersebut.
Salah satu upaya pemerintah adalah menaikan subsidi pendidikan, dengan dinaikannya subsisdi pemerintah berharap semua anak Indonesia dapat bersekolah tanpa memikirkan biaya yang mahal lagi. Tapi pada kenyataannya subsisdi tersebut tidak merata pembagiannya, alhasil masih banyak anak-anak di daerah pedalaman yang belum mampu bersekolah. Disinilah tugas anak bangsa untuk membantu persebaran mengawasi subsidi biaya pendidikan ke seluruh daerah yang ada di Indonesia.
Guru juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, meskipun subsidi pendidikan di tambah tetapi kinerja guru melemah itu tidak akan mengangkat mutu pendidikan kita. Pemerintah harus mampu mencetak guru-guru yang berkompeten dan member sanksi tegas pada gururu-guru yang tidak berkompeten. Maka dari itu kinerja guru harus di tingkatkan.
Harapan saya adalah agar Indonesia menjadi Negara yang lebih maju dengan meningkatkan mutu pendidikan dan menghilangkan krisis pendidikan yang ada, agar semua anak Indonesia mampu mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi sehingga dapat memperbaikin kualitas SDM kita agar mampu bersaing dengan SDm Negara-negara maju.
Refrensi

1 komentar: