"kurangnya perhatian"
Pendidikan
merupakan tiang pancang kebudayaan dan pondasi utama untuk membangun
peradaban bangsa. Kesadaran akan arti penting pendidikan akan menentukan
kualitas kesejahteraan lahir batin dan masa depan warganya. Oleh karena
itu substansi pendidikan, materi pengajaran dan metodologi
pembelajaran, serta manajemen pendidikan yang akuntabel susah seharusnya
menjadi perhatian bagi para penyelenggara Negara.
Terbukti bahwa seluruh bangsa yang berhasil mencapai tingkat kemajuan
kebudayaan dan teknologi tinggi mesti disangga oleh kualitas pendidikan
yang sangat kokoh.
Namun
eksistensi pendidikan yang ada di Indonesia pada saat ini masih menjadi
permasalahan karena masih banyak anak bangsa yang belum mendapatkan
pendidikan yang sebagaimana mestinya dan ada juga yang sama sekalipun
belum pernah mencicipi bangku sekolah sama sekali contoh kecilnya saja
anak yang terlantar hal ini sangat memperihatinkan. Sebenarnya mereka
juga mempunyai hak yang sama seperti anak-anak yang sudah mendapat
pendidikan yang layak seperti contoh anak orang kaya. Arah bangsa
nantinya ada pada tangan mereka karena merekalah nantinya yang akan
menjadi penerus perjuangan bangsa.
Pendidikan
merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada beberapa dari
mereka yang belum mendapatkan hak tersebut. Hingga saat ini, peluang
terbesar untuk memperoleh akses pendidikan yang baik hanya anak orang
kaya dan pintar. Dengan bermodalkan kemampuan ekonomi yang lebih dari
cukup, didukung dengan kemampuan berpikir tinggi, menjadi faktor
pendukung untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik. Mereka
berpeluang besar memasuki sekolah-sekolah elit, berkualitas, berstandar
nasional, bahkan internasional. Hal ini menciptakan lingkungan
belajar-mengajar yang kondusif, karena ditunjang dengan kualitas anak
didik yang punya daya pikir tinggi. Selain itu, tersedianya sarana
prasarana yang lengkap membantu untuk mewujudkan pendidikan yang mapan.
Pada saatsekarang pendidikan yang ada di Indonesia berbentuk sistem
pasar yaitu bagi mereka yang memiliki uang banyak maka mereka akan
mendapatkan pendidikan yang layak.sebenarnya hal tersebut tidak boleh
terjadi.
Sebagai contoh, seperti yang BERANI beritakan pada Jumat (30/4). Diberitakan bahwa masih ada sekitar 2.000 ruang kelas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kondisi ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar-mengajar. Tak hanya itu saja, ada pula daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk mengajar.