Senin, 10 Agustus 2020

BESARAN TURUNAN

 

Kompetensi Dasar :

3.1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku).

4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.



Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.

Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.


  1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.
  2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu panjang/jarak dibagi waktu.
  3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.
  4. Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu massa dibagi dengan panjang pangkat tiga (volume)
  5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).
  6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dibagi dengan (massa dikali waktu pangkat dua).

Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Dalam topik ini kita juga mengenal istilah dimensi, yang merupakan penggambaran suatu besaran turunan dalam besaran-besaran pokok penyusunnya. Dengan begitu besaran pokok memiliki dimensi yang paling dasar.

No.Besaran PokokDimensi
1Panjang (l)L
2Massa (m)M
3Waktu (t)T
4Temperatur (T)Ө
5Kuat Arus (I)I
6Intensitas (In)J
7Jumlah Zat (n)N

Sebagai contoh kecepatan (v) yang merupakan hasil bagi antara perpindahan (s) terhadap selang waktu (t). Maka dimensi kecepatan dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Contoh berikutnya percepatan (a) yang merupakan hasil bagi beda kecepatan (v) terhadap selang waktu (t):

Dimensi juga dapat digunakan untuk mengecek kebenaran suatu persamaan. Berikut adalah contohnya.

Buktikan secara dimensional bahwa hasil perkalian Gaya dan selang waktu ialah perubahan momentum!

Penyelesaian :


Note: setelah kalian membaca dan memahami materi diatas, langkah selanjutnya adalah merangkum materi diatas kedalam buku catatan lalu absen dengan mengisi kolom komentar dibawah. Bagi siswa-siswi yang tidak mengisi absen dikolom komentar maka dianggap tidak mengikuti pelaran IPA. 

Senin, 27 Juli 2020

TUGAS DIRUMAH

Gambarlah alat ukur panjang dan alat ukur masa beserta jelaskan tingkat ketelitiannya?

(dikerjakan didalam buku latihan)

selamat mengerjakan tugas dan jangan lupa sholat wajib dan sunnahnya !!!

OBJEK IPA dan PENGAMATANNYA ( BESARAN POKOK & BESARAN TURUNAN )


NAMA         : SURATUN S.Pd,.

MAPEL       : IPA ( 7)

SEKOLAH : SMP MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

" jika kamu tidak tahan dengan LELAHNYA BELAJAR maka kamu harus tahan dengan perihnya KEBODOHAN" (IMAM SYAFI'I)




Kompetensi Dasar :

3.1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku).

4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.

F. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran.

Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).


Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.

Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.




G. Satuan Baku dan Tidak Baku

Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).

Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja.

Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.

H. Alat Ukur

Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.

Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.

Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Alat Ukur Panjang

1. Mistar

2. Jangka Sorong

3. Mikrometer Sekrup


Alat Ukur Massa

1. Neraca O’hauss Tiga Lengan

2. Neraca Digital

3. Neraca Analitis Dua Lengan

4. Neraca Pasar


Alat Ukur Waktu

1. Arloji

2. Stopwatch

3. Jam Matahari




Klik dibawah ini untuk tugas

Selasa, 14 Juli 2020

MATERI KELAS X


MUJAHADAH AN-NAFS
   A.  Pengertian Mujahadah an-nafs 
 Secara bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri.
Jadi mujahadah an-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT.
  B.  Macam-macam Nafsu
Menurut Al-Qur’an nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.   Nafsu Ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan (QS Yusuf [12] ayat 53)
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ
“ dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan ” (Q.S Yusuf [12] : 53)
2.   Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk (QS Al-Qiyamah [75] ayat 2)
وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri) “           (Q.S Al-Qiyamah [75] : 2) 

3.    Nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang (QS Al-Fajr [89] ayat 27-28)

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28)
Hai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya “ (Q.S Al-Fajr [89] : 27-28) 

  C.  Dalil tentang Mujahadah an-nafs

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ   وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (الأنفال : 72)

“ Sesungguuhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (tetapi) jika mereka meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “ (Q.S Al-Anfal : 72) 

Isi & Kandungan ayat
·         Jalinan kasih sayang harus senantiasa saling melindungi antar kaum muslim
·         Sesama orang beriman harus saling membantu, menolong dan memperkuat, terutama saat menghadapi musibah dan kesulitan.
·         Perlu kesungguhan bagi setiap muslim untuk bersama-sama memikul beban berat perjuangan.
·         Keberhasilan dan kesusksesan sangat dipengaruhi komitmen yang tinggi, ikhtiar yang sungguh-sungguh dan kebersamaan dalam merasakan suka dan duka
·         Perlunya umat melakukan hijrah di saat menghadapi situasi dan kondisi yang serba tidak menentu. 
·          
Sabda Rasulullah SAW
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“ Rasulullah SAW bersabda : Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang) saat bertarung/bergulat, tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah “ (H.R Bukhari, Muslim, Ahmad) 

Makna dan kandungan hadits 
·         Pengertian kuat dalam islam bukan yang selalu menang daat bertarung, berkelahi atau bergulat
·         Pentingnya kontrol atau mawas diri ketika meniti kehidupan.
·         Kemenangan dan keberhasilan hanya dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya, meredam hawa nafsunya saat marah, dan selalu meningkatkan kesabaran saat ditimpa musibah, masalah, dan duka nestapa.

9 Contoh Kegiatan dalam mempraktekan Mujahadah an-nafs

1. Menunaikan shalat 5 waktu tepat pada waktunya
         2.Menunaikan shalat berjama’ah sesering mungkin
         3.Mendirikan shalat dengan khusyuk
         4.Berbuat baik kepada orang tua, baik yang masih hidup atau sudah meninggal
         5.Menjadi rahmat di lingkungan sosial
         6.Membersihkan hati dari rasa sombong, ria, dendam, dan dengki
         7.Memelihara lisan dari perkataan bohong, guningan, dan berbantah-bantahan.
         8.Membersihkan usaha dan makanan dari yang haram
         9.Bertaubat kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taubat